Are we still learning..?

A good  simple check to know that we are still learning (developed by Kim 1993)

Observing..? Observing tidak hanya melihat, tetapi lebih dalam dari itu mencari sesuatu yang significant… Observing memerlukan kita sedikit terpisah dari object dan melihat secara lebih mendalam apa yang kita atau orang lain lakukan.

Assessing: Cari adakah yang yang significant..? ada improvement yang bisa kita lakukan? ada sesuatu yang baru yang bisa kita ciptakan? apa kira-kira hasilnya, bagaimana hal tersebut bisa membantu kita dst dst..  Assess…

Designing: Bila kita sudah tahu apa yang kurang, atau perbaikan apa yang bisa kita lakukan, atau mungkin cara dan produk baru yang bisa kita temukan, lakukan design bagaimana nanti kita mengimplementasikannya. Cara-bahan baku-orang-langkah,timeline dll. Brought it up in the meeting is good idea… your Idea..

Implemetation: Dan Implementasikan…

Gampang bukan…? itu teorinya… prakteknya…? Adalah hal yang sulit untuk observing ketika kita sangat sibuk melakukan perkerjaan sehari hari. Adalah hal yang menakutkan untuk membicarakan ide itu di meeting dll

Yang perlu kita lakukan adalah mundur sedikit dari kesibukan kita, Lakukan O-A-D-I, setidaknya untuk scope dan controllable untuk kita sendiri. Tidak harus selalu pekerjaan… bisa dilakukan untuk personal, career dll…

The Ultimate CV

Ingin punya CV (curriculum vitae) yang keren, bagus yang menonjol, beda dari yang lain…? Biasanya yang kita lakukan adalah memilih kertas yang premium, berbau wangi, memakai format yang rapi-indah-bagus, juga menonjolkan universitas atau IPK dan pekerjaan… nothing is wrong with it…

Tetapi “The Ultimate CV” bukanlah pada bagaimana menulis dan mencetaknya supaya bagus,  tetapi bagaimana kita ber interaksi dengan lingkungan bisnis sekitar. Bagaimana kita membantu klien kita, bagaimana kita aktif di organisasi/community, sharing experience / knowledge etc…

Ketika banyak yang mengetahui tentang expertise anda, menjadikan anda sebagai nara sumber, dan mengetahui bahwa kita memiliki attitude yang baik maka itulah CV anda, mungkin malah tidak perlu untuk dituliskan.

Kalau saja nantinya CV anda diperlukan untuk ditulis dalam selembar kertas, maka kertas dengan nama anda pasti akan sangat menonjol daripada CV lain yang jauh lebih bagus cara menulis maupun mencetaknya. Tidak hanya itu… proses penerimaan mungkin akan jauh lebih cepat dari jalur regular

Simplicity is the key

We all want something something simple… hassle free, easy to use, uncluttered  or “just work” the way we want it… look at :

  • Apple VS Windows VS Linux, I am using three of them and now I am very Apple bias. Linux wins in the server market because its reliability, and may be easier to use than the other two in the eyes of server administrator.
  • UberSocial VS Twitter VS Social Scope, I am using three of them but use more UberSocial for easy to use, although SocialScope has more features
  • DropBox VS Sugarsync…? DropBox wins my heart
  • WordPress VS Others..?  WordPress rules…because.. it’s just… works

Simplicity sets us apart from competition, however to make something simple is not easy. Try to make our everyday job more simpler, we probably have to think harder than thinking about new features. But do it anyway, your boss or clients will love you for that.

Office politics

We all (claim to) hate it, but some play it, some get caught in the middle of it, some avoid it, some just don’t care…

No matter what, office politics is so not worth it…

Office politics is a short cut to get what we wanted, but it is only temporary… and we have to stay playing office politics to defend it. And then, without we realizing it, we become like gollum in the lord of the ring film

More

Working From Anywhere

Bayangkan berapa lama kita menghabiskan waktu di jalan untuk masuk dan pulang dari kantor…? Tidak sedikit dari kita yang harus menempuh perjalanan selama 3 jam atau lebih dalam sehari karena macet , atau sama dengan perjalanan Jakarta bandung… berapa biaya dan energy yang di gunakan hanya untuk mencapai kantor.

More

Working long hours?

Salah seorang team leader pernah mengatakan ” Hei lihat team saya sampai jam 9 malam semuanya masih lengkap dan bekerja” mungkin yang secara implisit dikatakan kalau team-mu sudah tinggal kamu doang. Saya juga melihat team itu memang secara konsisten bekerja sangat keras sampai malam, bahkan beberapa anggota team bekerja sampai tengah malam/pagi.  Secara Jujur, saya kasihan dengan teamnya.

Saya bukan anti kerja “long hours”, tetapi bila hal tersebut terjadi terus menerus something is really wrong. Ada beberapa hal mengapa seseorang bisa bekerja long hours.

1. Mengejar Deadline.

Ini adalah alasan yang biasanya digunakan, alasan ini sangat valid, dan beberapa kali saya dan team harus bekerja sampai dengan malam untuk mengejar deadline. Tetapi kalau deadline terus terusan datang silih berganti dan mengharuskan kita bekerja sampai malam (long hours), mungkin sistemnya yang salah, atau teamnya yang kurang, atau prasarananya kurang memadai.

2. Way Of Life

Beberapa dari kita memiliki prinsip atau ingin disebut workaholic meskipun sebenarnya berarti “sakit jiwa” tapi actually beberapa orang senang disebut demikian. Mereka merasa menjadi pahlawan bagi perusahaan dimana dia bekerja, tanpanya mungkin perusahaan akan collapse dan tidak ada orang yang dapat menggantikannya.

It’s a complete bullshit, orang seperti ini, meskipun tidak melakukan apa-apa juga akan “seolah bekerja” sampai malam, mencari-cari dan mengurusi hal hal yang bukan pekerjaannya. Beberapa orang dari tipe ini sebenarnya sedang “lari dari kenyataan” tidak memiliki kehidupan sosial, memiliki masalah dg keluarga dll.

3. Ineficient dalam bekerja

Tentu saja bila kita bekerja dengan lambat dan tidak efisien, akan mengharuskan kita bekerja lebih lama, biasanya ini dialami oleh new recruits. Tetapi harusnya tidak terjadi lama, mungkin 3-6 bulan harusnya new recruits sudah memiliki “otot” yang cukup untuk bekerja dg efisien. Bila kita bekerja terus terusan sampai malam karena tidak efisien, mungkin pekerjaan tersebut kurang sesuai dengan kemampuan kita.

Dari tiga hal diatas saya ingin mengatakan, Working long hours although sometimes necessary, it will do more harm than good in the long run karena:

  1. Tidak selamanya bekerja lebih lama mendapatkan lebih banyak hasil
  2. Membuat malas berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang lebih efisien
  3. Membuat kita terpaku pada detail dan kurang strategic / berkembang
  4. Kemampuan untuk problem solving akan terbatas karena terbiasa menggunakan kekuatan “otot” untuk menyelesaikan masalah
  5. Membuat anggota team lain “grogi” kalau mau pulang sesuai waktu.
  6. Ok for short term but long terms it will burns you out..!

Kalau anda merasa anda menjadi pahlawan dengan bekerja long hours secara konsisten… maaf anda sebetulnya malah merusak…

Untuk anda yang menjadi leader, bila team anda bekerja long hours secara konsisten, cobalah dianalisa apa masalahnya… sekali lagi kelihatannya menguntungkan, tapi long term kita akan rugi sendiri. Selain itu bila kita tidak selesaikan masalahnya, kita berlaku tidak adil kepada anggota team kita.