Niche dan Katak di Kolam

Sering kita mendengar kata Niche terutama dalam pemasaran yg biasanya di artikan sebagai “segmented”, hal tersebut tidaklah salah tetapi sebetulnya kata niche mungkin lebih luas dari yang biasa kita bayangkan.

Kata Niche sendiri berasal dari bahasa perancis di abad pertengahan “Nicher” yang berarti “bersarang” (to nest), dipopulerkan peneliti2 ekologi salah satunya adalah Charles Sutherland Elton yg pada tahun 1927 memberikan penggunaan konsep niche. dia berkata:

[W]hen an ecologist says ‘there goes a badger,’ he should include in his thoughts some definite idea of the animal’s place in the community to which it belongs, just as if he had said, ‘there goes the vicar.

Secara umum sebetulnya Niche menggambarkan tentang environment dimana sebuah spesies itu berada, jadi ketika kita bicara tentang katak, maka niche adalah menggambarkan tentang tempat dimana katak itu hidup dan penunjang hidup lain dari katak tersebut, terutama makanannya.

Dalam arsitektur, juga dikenal kata niche bentuknya seperti gambar disamping ini, yaitu berbentuk setengah cylinder dengan ada “setengah sarang terbalik” diatasnya. Mungkin dari sinilah bahasa Indonesia mengadopsinya menjadi “relung” ataupun “ceruk”.

Kata relung ataupun ceruk sendiri juga memiliki makna “sebagian dari populasi” baik di ekologi maupun di pemasaran. Untuk lebih jelasnya bagaimana penggunaan kata Niche dalam ekologi dan pemasaran mungkin bisa dilihat dalam contoh di bawah ini.

Mari kita bayangkan bahwa dalm sebuah kolam yang agak luas terdapat 3 spesies katak, yaitu katak hijau, bullfrog dan bangkong. Si katak hijau pemakan nyamuk saja, si bangkong pemakan nyamuk, capung dan laba2, sedangkan si bullfrog memakan nyamuk, capung, laba2, ikan dan tikus.

Sifat interaksi antara si katak hijau, katak bangkong dan katak bullfrog, itu tergantung dari tiga hal yaitu :

  1. Daerah/ruang sumber penunjang kehidupan (yang disebut niche breadth)
  2. Penggunaan sumber penunjang yang sama (yang disebut niche overlap)
  3. jumlah penunjang yang tersedia bagi populasi

Niche breadth dan niche overlap bisa dihitung secara sistematis, tapi kita tidak akan menghitungnya disini. Dari contoh diatas, bisa dilihat bahwa katak bullfrog akan memiliki niche breadth yang lebih luas (bisa makan apa saja) sehingga bisa disebut “generalis”, katak Bangkong lebih “spesialis” dari katak bullfrog, tetapi katak hijaulah yang paling “spesialis” karena hanya memakan satu jenih serangga saja.

Pertanyaannya adalah: apakah yang generalis selalu bisa menang (more adaptable) belum tentu, karena biasanya yang spesialis memiliki alat yang lebih efisien (misalnya lidah yang lebih panjang) dalam menangkap makanannya.

Dalam pemasaran sama juga, katakanlah kita membicarakan SCTV dan MetroTV (bayangkan mereka seperti katak di kolam tadi dengan kita adalah sebagai makanannya) seperti apakah niche mereka.

SCTV: dengan slogannya “satu untuk semua” mencoba menjadi TV yang memiliki niche yg luas (generalis), kita bisa lihat dari acara acara SCTV yang hampir semua ada mulai dari kuis, film anak, sinetron, berita, film box office dll. yang ditujukan untuk menggaet semua SES (niche breadh luas)

MetroTV : yang berslogan “knowledge to elevate” dimana acaranya di fokuskan ke pada berita / self help (mario teguh misalnya) dll yang mungkin ditujukan ke kelas menengah ke atas saja (niche bread lebih sempit)

Apakah SCTV pasti menang karena lebih generalis? belum tentu, yang lebih spesialis memiliki program2 yang sangat menarik buat target segmennya masing masing. Bayangkan bila ada stasun tv yang masuk khusus untuk film box office saja,  maka pasar SCTV akan berkurang, kemudian TV khusus sinetron saja muncul, maka penujang hidup dari SCTV akan semakin tertekan. Untuk bisa survive, ketika pasar sudah mulai jenuh, maka (re) positioning dan (re) segmentasi sangat penting untuk bertahan hidup.

Yang diperlukan oleh kita sebagai pemasar, bila kita memiliki sebuah merek /perusahaan, bisakah kita membayangkan kolam dimana kita tinggal, apakah kita lebih generalis atau spesialis, spesies apa yang hidup dikolam tersebut yang overlap dengan kita, apakah kita mampu untuk bersaing dengannya, apakah yang kita harus lakukan untuk bersaing dll dll… sekian

 

 

 

 

Leave a Comment

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s