Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Bapak Des Alwi telah meninggalkan kita semua pada tanggal 12 November di pagi hari di usia 82 tahun, berikut ini adalah sebuah twit panjang yang menceritakan tentang Des Alwi oleh Goenawan Moehamad. Mudah mudahan bisa berguna untuk kita semua.
Saya dan teman2 berkabung: Des Alwi meninggal subuh tadi. Saya akan tuliskan sedikit tentang almarhum, terutama bagi yg belum kenal. #des
1. Des Alwi — lengkapnya Des Alwi Baadila — dalah saksi dan peserta sejarah Indonesia. Mungkin justru dia dari Banda. #des
2. Tahun lalu terbit buku kenangannya, Friends and Exiles, yang diterbitkan Cornell University. #des
2. Di Banda Neira, tahun 1936, Des, sbg anak kecil, melihat dua orang buangan didaratkan. Wajah mereka pucat. Bung Hatta dan Syahrir. #des
3. Sejak itu, Des jadi bagian dari hidup kedua orang itu. Ia jadi anak angkat Syahrir, yg mencintai anak2 Banda. #des
4. Di Banda Neira itu pula, sudah lama diasingkan oleh pemerintah kolonial dr. Cipto Mangunkusumo dan Iwa Kusumasumantri. #des
5. Benar adanya jika dikatakan, salah satu asal usul penting Indonesia adalah Banda. Bukan Jakarta. #des
6. Karena buah pala, kekuatan2 ekonomi & politik Eropa datang ke Banda. Kolonialisme terjadi. Juga perlawanan thdnya. #des
7. Saya pernah menulis: dari Banda kita tahu, sejarah Indonesia bukanlah 350 tahun penjajahan, melainkan 350 tahun perlawanan. #des
8. Di Banda,tahun 1529, kontingen orang Portugis yg mau menguasai pala terus menerus diserang hingga mereka batal membangun sebuah benteng.
9. Kemudian Belanda memang berhasil membangun benteng Nasau. Tapi di th 1609, para pemimpin Banda membinasakan laksamana Bld & stafnya. #des
10. Perlawanan ditindas dgn bengis. 8 Mei 1621, seregu samurai Jepang didatangkan Jan Pieterzoon Coen (gubernur jenderal VOC) ke Neira. #des
11. Waktu itu para samurai Jepang yg kehilangan posisi di Jepang menyewakan diri sbg tentara bayaran. Hari itu: jadi algojo bayaran. #des
12. Para samurai sewaan itu hrs memenggal 40 pemuka masyarakat Banda yang menolak klaim Belanda dalam monopoli niaga pala. #des
13. Tubuh ke-40 orang itu dicincang, kepala mereka dipancangkan di deretan tiang. Tapi kaum perempuan Banda Neira terus melawan. #des
14. Tempat pembantaian itu di sebuah sumur, disebut Parigi Rante. Di situ didirikan monumen. Yg menarik: sebuah daftar di temboknya. #des
15. Di sana tertulis sederet nama orang dari pelbagai penjuru Nusantara yang dibuang ke pulau itu sejak abad ke-19. #des
16. Di ababd ke-19 ada buangan dari Pontianak, Yogya, Kutaraja, Cirebon, Serang, Blitar. #des
17. Di abad ke-20 nama buangan yang lebih dikenal: Cipto Mangunkusumo, Iwa Kusumasumantri, Hatta, Syahrir. Para pelawan tak berhenti. #des
18. Dgn sejarah seperti itulah Des Alwi dibesarkan: Indonesia yg terbentuk dari perjuangan yg tak berhenti-henti utk pembebasan. #des
19. Juga Indonesia yang lahir oleh kebhinekaan. Des Alwi Baadila berdarah Cina dan Arab (disebut “Mur”, dari Tunisia atau Maroko). #des
20. Des Alwi menyaksikan bgm orang dari pelbagai penjuru, suku dan agama merasa senasib dan sepengharapan. #des
21. Dari Cipto, pendiri Indische Partij itu, Des belajar bgm gerakan politik utk pembebasan dibangun lintas iman + etnisitas. #des
22. Di Banda Neira Syahrir adalah sahabat yg mengajari anak2 kegembiraan belajar. Hatta mendirikan satu kelas kecil utk kursus. #des
23. Nasionalisme Des berkembang dari sana. Ia menyusul Syahrir (yg menganggapnya anak) ke Jawa. 10 Nopember 1945, ia ada di Surabaya. #des
24. Seperti bermacam ragam pemuda yg bergabung ke kota itu dari mana-mana, Des ikut dalam pertempuran bersejarah itu. Ia terluka. #des
25, Des tak masuk tentara. Ia bekerja lebih banyak di dlm diplomasi. Bhs Belanda, Inggris dan Prancisnya fasih. Ia hangat + lucu. #des
25. Ia memang agak jauh dari Bung Karno dan kalangannya. Ia lebih dekat ke Syahrir yg berseberangan dgn Bung Karno. #des
26. Tapi Des pernah becerita kpd saya, Bung Karno pernah bilang: “Des ini nakal, tapi dia anak baik.” #des
27. Des punya beberapa anekdot ttg kunjungan Bung Karno ke luar negeri — terutama dlm soal perempuan. Tapi tak perlu saya ceritakan. #des
28. Di masa Indonesia ber-konfrontasi dgn Malaysia, Des Alwi tak berada penuh di pihak Jakarta. Ada yg anggap ia pengkhianat. #des
29. Des termasuk orang yg, bersama sejumlah perwira AD, ingin mengakhiri konfrontasi itu. . #des
30. Saya tak tahu apakah ia tahu bhw Indonesia “terjebak” provokasi yg dibuat Inggris agar berperang dan jadi lemah secara ekonomi. #des
31. Tapi pasti ia orang yg bahagia dgn habisnya konfrontasi. Ia dekat dgn Suharto dan Jend. Ali Moertopo dan Benny Murdani. #des
32. Setahu saya, para jenderal itu tak ingin konfrontasi dilanjutkan — dan Des,yg kenal betul dgn para tokoh Malaysia, berperan. #des
33. Di masa usia lanjutnya, dia — yg tetap berenang, menyelam, gembira — kembali ke Banda Neira, membangun satu hotel. #des
34. Ketika konflik berdarah antar agama menghancurkan Maluku, Des ikut menanggungkannya. Kalau tak salah, miliknya di Ambon dibakar. #des
35. Des tentu saja digolongkan ke pihak “Muslim”. Tapi di Banda Neira, ia pernah dgn berani melindungi orang2 Kristen di hotelnya. #des
36. Bisa saya bayangkan betapa sedihnya dia: Maluku-nya, Indonesia-nya, negeri yg membesarkannya tanpa melihat suku dan agama, rusak. #des
37. Sukurlah semua itu sudah berlalu. Des kembali gembira, santai, meskipun saya tak melihatnya sbg orang yg berkelebihan. #des
38. Terakhir dia minta saya datang ke Tanah Tinggi, daerah yg agak kumuh, di mana ia ber-“kantor”. Ia menyimpan bbrapa film lama. #des
39. Di antaranya ada sebuah film dokumenter yg memperlihatkan Bung Karno sekitar 1964. Saya tak tahu bagaimana nasib film itu sekarang. #des
40. Tapi Des minta saya utk sesuatu yg unik. Dia pernah bikin film cerita dgn latar SD di Jalan Basuki, tempat Obama bersekolah. #des
41. Dia minta saya mengecek, apakah dlm film itu terlihat Obama kecil. Saya tak melihat itu. Kenapa saya yg diminta., tak jelas. #des
42. Des ingin menyambut Obama dgn film itu — jika memang Presiden AS itu tampak di filmnya sbg salah satu murid SD itu. #des
43. Obama datang. Obama pulang. Dan Des sendiri berpulang ke rahmatullah: saksi Indonesia yg langka. Saya ikut berkabung. #des
44. Begitu sajalah cerita ttg Des Alwi. Saya pernah menulis ttg dia di Catatan Pinggir. Mungkin Maj. Tempo akan mau memuatnya lagi. #des
Bagaimana nasib film dokumenter yg disimpan Des Alwi, saya tak tahu. Semoga Arsip Nasional menyelamatkannya. @antoabubakar
Terima kasih. Utk tahu lebih dekat sejarah kita adalah 350 tahun perlawanan, bukan penjajahan, ada baiknya kita ke Banda Neira.@riobenny
Banda Neira layak jadi tujuan ziarah seorang Indonesia. Dari benteng s/d rumah pembuangan, kita akan tahu kenapa negeri ini begitu berarti.
Banda: Dari menara Benteng Belgica yg megah di atas bukit, orang dulu bisa melihat kapal2 datang dari Eropa yg jauh — memperebutkan pala.
Banda: di abad ke-16 dan 17, pala itu bahan vital bagi orang Eropa: pengawet makanan. Konon hanya di Banda jenis ini bisa tumbuh bagus.
Banda: Perang ber-kali2. Benteng Belgica pernah jatuh ke pasukan Inggris. Di Banda Neira masih ada rumah perwira Inggris itu tinggal.
Banda: tentu saja ada rumah tempat dr. Cipto, Iwa, Hatta, Syahrir, dibuang. Banyak foto Syahrir dlm sejarah yg dipasang Des Alwi di sana.
Banda: Sebelum orang Eropa, orang Arab (“Mur”) sdh lebih dulu datang. Maluku adalah wilayah globalisasi pertama berlangsung.
Utk tahu siapa Des Alwi silakan cari di Google. Utk tahu di mana Banda Neira….hmm, pernah dengar ada daerah namanya Maluku?
Banda: globalisasi itu menimbulkan perang, kesengsaraan, kolonialisme. Tapi bersama itu: perlawanan dan kemudian nasionalisme kita.
Harusnya kisah ini di tulis lebih lengkap lagi, masih ada teman2 seperjuangan Pak Des Alwi di Banda Naira…
Dan saya sendiri banyak mengetahui kisah2 kehidupan beliau dari penuturan beliau sendiri….
Saya mungkin bukanlah murid pertama Bpk. H. Des Alwi bin Syeh Abu Bakar, namun saya banyak mengetahui tentang beliau..
Wah kalau begitu mohon dituliskan Pak… supaya lebih banyak hal yang bisa kita ketahui dari pak Des Alwi, saya dengan senang hati akan menambahkan catatan dari Bapak Lukman
bapak kalo mau tahu sejarah yang sesungguhnya bisa ke kampung saya yang ada di indonesia bagian timur (banda ely) . disana bapak bisa tahu tentang sejarah banda neira dari nara sumber yang terpercaya …