Berikut ini adalah twitt saya tentang hubuangan antara SKU, UPC dan barcode, mudah mudahan berguna
1. #SKU seperti dalam nama kepanjnagannya (stock Keping Unit) digunakan untuk memonitor stock yang ada retailer atau di perusahaan
2. Misalnya, kita memiliki pabrik garment, karena banyak model yg kita buat juga warna dan ukuran, maka kita membutuhkan pembeda yang kita namakan #SKU
3. Tanpa pembeda tsb, maka mustahil kita bisa men-track inventory kita, misalnya kita memiliki inventory 300 potong pakaian dengan berbagai model, tanpa pembeda #SKU akan sulit mencatat
4. misalnya kita menggunakan model baju sebagai sistem pencatatan: Baju laki laki, warna merah, ukuran XL, tangan pendek, ribet juga kan, tidak efisien utk pencatatan #SKU
5. Jadi pabrik garment kt bs meng-assign nomor #SKU untuk pencatatan masing2 model. misalnya kita code: 1=perempuan, 2=lk, 4=merah dst #SKU
6. Untuk model tadi mungkin bisa di code 24567-XL. Code inilah yang kita namakan #SKU, kalau code tsb bs “dibaca” (mis: 2=laki, 4=merah, 5=lengan pendek, 6=model batik, 7=tanpa kerah, xl=ukuranXL) maka disebut smart number.

7. Tapi smart code ini sdh banyak ditinggalkan karena kurang flexible, spt contoh diatas, kalau misalnya warna yg diproduksi banyak … #SKU
8. Bayangkan brp banyak angka yg perlu kt assign utk warna, ada yg maroon, merah muda, bulam yang pakai warna buah, (mis: peach, bluberry dll) #SKU
9. Sebagai gantinya, biasanya perusahaan meng-asign unique number utk tiap model yg tdk bisa dibaca (hanya bisa dibaca bila dicocokkan dengan databse) #SKU
10. Ini terbukti lbh flexible daripada smart code (yg menjadi tidak smart), dg cara ini cukup menggunakan 5 angka utk menomori 100.000 model
11. sedangkan utk smart code, mungkin butuh 8-9 character karena harus mengantisipasi warna yg mungkin (tdk) akan keluar dimasa depan #SKU
12. Nah kode ini untuk men-track dari model2 pakain yang kita produksi sehingga lebih mudah di inventori #SKU
13. Selain itu juga memudahkan kita utk berkomunikasi dengan retailer dimana kita akan menjual produk tersebut, utk back order dll #SKU
14. Contohnya kita akan berjualan baju di Plasa.com, mereka mau memajang model2 pakian kita, karena bbrp teman baik, kita dpt free listing
15. Nah untuk mencatat inventory, mereka juga harus memiliki #SKU juga kalau anda lihat di plasa.com ada kode produk nah itu lah SKU mereka
16. Ttp krn mereka juga mendapatkan baju dari vendor lain, maka mereka harus menambahkan code untuk mengetahui dari vendor mana brg tsb #SKU
17. Shg #SKU code yg kita miliki mungkin tdk sama dg SKU yg ada di plasa.com , meskipun kadang2 mrk memakai Code kita sbg bagiannya
18. Bayangkan kita jg menjual ke carefour juga, mereka punya sistem coding untuk SKU tersendiri, shg #SKU ini akan berbeda2 di tiap channel retailer
19. Jadi kalau konsumen mengetahui sebuah produk di plasa.com dan mau beli di carefour dengan menyebut nomor #SKU tdk akan ketemu barangnya
20. Ttp bs jg ketemu kalau mrk memakai #SKU dari perusahaan yang membuatnya: contohnya part number dr mobil kita, biasanya dimasukkan di SKU yang digunakan oleh pembuat mobil dipakai juga oleh toko atau bengkel
21. Utk menyamakan produk2 tsb di seluruh dunia, maka dikembangkanlah UPC (universal product code) dimana code bs jd pegangan u/ konsumen. #SKU
22. Kalau Konsumen tahu sebuah produk dengan UPC tertentu di carefour, maka dia bisa telp. ke plasa.com utk beli brg dg code UPC sama #SKU

23. UPC ini biasanya di print dengan menggunakan Barcode, utk memudahkan electronic device men-scan code tsb shg memudahkan inventory #SKU
24. Tdk spt SKU yg kita bisa seenaknya memberi nomor, maka UPC (bar code) ini harus didaftarkan ke instansi terkait, shg tdk tabrakan dg yang lain #SKU
25. Biasanya perusahaan yg sudah mendaftarkan UPC dia akan memakai UPC tsb sebagai #SKU nya, makanya banyak bingung beda UPC dan SKU
26. Sekali kita mendaftar, kita akan dapat satu “blok” nomor UPC gak inget brp banyak, UPC ini bisa kita pakai utk meng code model2 prod. kita
27. UPC ini bisa unique by country, jadi kalau mis: kita impor gelap, bisa lgs kelihatan itu produksi negara mana #SKU
28. Nah skr kalau katakanlah kita mau ganti model, kita bisa meng-assign UPC (bar code) di model baru tersebut nah ini potensi bermasalah #SKU
29. kalau internal kt menganggap itu prod. menggantikan yg lama tapi retailer mkn akan menganggap itu produk baru (karena bar codenya baru) maka kita bisa kena listing fee lagi #SKU
Begitulah twitt saya tentang SKU, UPC dan Bar Code kalau ada yang ditanyakan tentangnya silahkan menulis di comment
terima kasih info nya..
sangat bermanfaat informasinya, saat ini kami sedang mengembangkan toko online, dan mencari2 info pengertian SKU eh… web ini nongol diatas… gak rugi membacanya… semoga sharenya dapat pahala ya om… Thanks banget…
gan yg bersangkutan sku dan upc itu sapa?
Mantab Gan, Saya cari penjelasannya pake bahasa inggris aja gak ada yg menjelaskan sejelas ini.
Berarti kalau kita mau apply barcoding buat SKU (internal) dan retailer (external). lebih baik pakai Code39 ya? dilarang pakai UPS/EAN karena bisa kena lawsuit gitu kalau ternyata duplikasi dengan manufacturer terdaftar gitu?
Code39 itu sistem barcodenya Gan, kalau anda bikin barcode pakai Code39 tapi angkanya sama dengan kode produk UPC produk tertentu ya tabrakan juga…
Info menarik nambah pengetahuan ni buat pelaku toko online
mantap sharingnya, saya yang lagi cari info soal sku buat online shop saya http://www.tokohaba.com sangat terbantu