Inflasi Jabatan

Beberapa hari yang lalu saya belanja ke sebuah hypermarket (toko modern besar), dan cukup terkejut mendengar sebuah pengumuman lewat pengeras suara

Konsultan “merek X” anda diperlukan di counter 6

Dan kemudian beberapa kali pengumuan terdengar untuk memanggil konsultan-konsultan merek lain, terpikir sejenak bahwa merek merek tersebut menempatkan konsultan yang biasanya dibayar “mahal” untuk ditempatkan di hypermarket ini.

Dan saya baru sadar beberapa saat kemudian, kemungkinan besar, kata “konsultan” itu digunakan untuk menggantikan istilah SPG (sales promotion girl/man). Kalau ini benar, maka pekerja SPG sekarang memiliki title yang tidak kalah hebat dari Konsultan  di Boston Consulting Group atau McKinsey

Begitu juga title Director, manager dll banyak digunakan untuk “meninggikan” kesan penting dalam sebuah pekerjaan. Tidak ada yang salah, karena memang tidak ada patokan resmi… siapa bilang SPG tidak bisa dianggap sebagai konsultan…?

Mungkin salah satu ke gunaannnya adalah untuk dapat memberikan rasa percaya diri untuk berhadapan dengan calon klien misalnya. Tetapi itu mungkin hanya berguna untuk beberapa detik pertemuan awal saja, selanjutnya orang akan mengetahui kapasitasnya sebanding dengan jabatan yang dimiliki atau tidak, dari interaksi yang di bangun.

Ada juga kerugiannya : jabatan tersebut merepresentasikan perusahaan  dimana seseorang bekerja, bila sebuah perusahaan banyak melakukannya, dapat membentuk persepsi yang negatif terhadap kualitas SDM dari perusahaan tersebut.

Dan yang untuk yang pekerjaannya memang menjadi konsultan tidak usah terlalu gusar, karena memang spektrum dari jabatan itu sangat lebar, hanya bisa di verifikasi lewat interaksi yang dibangun. Bila seseorang hanya mengandalkan kartu nama untuk menilai seseorang… it’s their lost