Retailers update

Pernahkah anda bertanya tentang berapa banyak toko di Indonesia ini dan bagaimana perkembangannya…?

Kemarin Nielsen Indonesia baru saja mengeluarkan press release tentang perkembangan retailer di Indonesia yang mungkin bisa menjawab beberapa pertanyaan para marketer selama ini. Berikut ini adalah rangkumannya yang saya ambilkan dari beberapa media.

  • Jumlah total retailer di Indonesia adalah 2,542 juta toko, baik besar, kecil, modern maupun tradisional. tidak termasuk beberapa jenis toko khusus misalnya, toko plastik, toko khusus susu dll juga tidak termasuk adalah kantin, restauran
  • Modern trade 78% ada di pulau Jawa dan masih naik 35% di pulai ini sedangkan di luar jawa naiknya lebih tinggi lagi meskipun masih kecil
  • Jumlah  minimarket sekarang adalah 16.992 dan hyper/super market adalah 1.230
  • Dari sekitar 2,5 juta toko, 57% diantaranya berada di jawa, 22% di sumatra dan lainnya 21%

Ditambahkan pula untuk bisa success dalam menjalankan toko ada dua cara yaitu:

  • Differentiate: Membuat toko yang berbeda dan mungkin khusus menjual satu jenis kategori saja, misalnya toko kecantikan yang tetap tumbuh pesat dimasa sekarang
  • Semi retailer: Yang melayani toko kecil lain maupun pelanggan akhir dengan harga lebih murah. Semi retailer ini merupakan jenis toko yang juga berkembang dan menjadi semakin besar kontribusinya untuk penjualan beberapa categori FMCG

Demikain rangkumannya mudah mudahan berguna

jakarta, Maret 2011

SES-Socio Economic Status Indonesia

Ternyata banyak sekali dari pengunjung mengetahui blog ini dengan search “SES Indonesia”, sayangnya post saya yang dahulu sudah terhapus, dan saya mendapatkan email dari beberapa mahasiswa untuk mendapatkan kembali SES definition tersebut. Berikut ini saya mencoba menuliskan kembali tentang SES.

SES sebenarnya adalah cara untuk mengklasifikasikan konsumen berdasarkan kemampuan ekonomi ataupun status sosialnya. Ada banyak cara untuk melakukan penggolongan ini, masing-masing negara memiliki cara yang berbeda, bahkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain bisa memiliki pandangan yang tidak sama tentang cara pengukuran SES ini.

Dinegara yang maju, untuk mengukur SES terdiri dari beberapa variable: misalnya Income, Education, occupation, dan mungkin kekayaan dari sebuah rumah tangga tersebut. Tetapi di beberapa Negara termasuk Indonesia, SES diukur dengan menggunakan satu variable saja.

Di Indonesia, yang mengadakan pengukuran SES ini salah satunya adalah Nielsen (Roy Morgan juga melakukannya). Mereka melalui beberapa pertimbangan, menggunakan monthly household expenses untuk mengukur SES ini.

Pengambilan data untuk SES ini dilakukan di 10 kota besar, dan hasil definisi SES 2010 adalah sebagai berikut

  • SES A: 3.000.000 +
  • SES B: 2.000.000 – 3.000.000
  • SES C1: 1.500.000 – 2.000.000
  • SES C2: 1000.000 – 1.500.000
  • SES D: 700.000 – 1000.000
  • SES E : < 700.000

Geek only:

  • Selain mengumpulkan data tentang monthly housesold expenses, Nielsen juga melakukan pengumpulan banyak sekali data, diantaranya occupation, Income, education dan lain lain, dimana variable2 ini nantinya diguanakan untuk membuat test validitas yang diperlukan
  • Monthly H/H Expenditure adalah belanja rutin bulanan termasuk diantaranya: air, listrik, telepon, uang sekolah, bensin dll. Tidak termasuk :pembelian / cicilan big ticket item (rumah, mobil, arisan), baju,  entertainment ( nonton, makan diluar, clubbing) dll.
  • Mungkin anda merasa bahwa definisi diatas terlalu kecil atau sebaliknya, perlu diingat bahwa definisi tersebut diambil dari 10 kota besar (ada kota yang skew ke SES atas, ada juga kota yg skew ke SES bawah). Bila anda menginginkan kelas atas sekali, mungkin anda harus menambah variable lain misalnya SES A pemilik kartu kredit Gold.