ThanksGiving ala Indonesia

Beberapa hari lalu adalah hari Thanksgiving yang dirayakan oleh masyarakat Amerika, berikut ini adalah twit saya tentang thanksgiving ala Indonesia, sayangnya sudah mulai tergusur dengan kesibukan jaman. silakan menikmati.. :)

1. Thanksgiving ini merupakan festival utk berterima kasih krn musim dingin telah berakhir, Bakal byk makanan tersedia, hal yg patut dirayakan

2. Di Indonesia sendiri kita memiliki perayaan yang hampir mirip.. Dulu di tempat saya ada bersih desa, semua bergembira menyambut musim tanam

3. Ada “kondangan”, dimana setiap keluarga membawa makanan ke balai desa yg bentuknya spt nasi tumpeng, nasi di tengah & lauk pauk dipinggir..

4. Yang kaya membawa tumpeng besar, yg tidak mampu-pun boleh datang tanpa membawa apa apa, makanan di tata berderet di lantai…

5. Kentonganpun di tabuh, pertanda akan dimulainya acara, semua yg dtg mengambil tempat duduk ber sila di lantai bertikar mengelilingi tumpeng

6. Semua orang ceria, membicarakan apa saja mulai dr bola sampai rencana tanam, ini adl meeting besar, tak satupun makan sblm dimulainya acara

7. Anak anak duduk disamping ayahnya, mereka berpeci berbaju bersih, sudah mandi dan berbau wangi… Boleh minum teh yg sudah disediakan..

8. Tapi tak ada wanita dewasa, Ini urusan macho, urusan cangkul dan bajak. Wanita meramu bumbu, meracik tempe-tahu, ayam & urap tak ketinggalan

9. Balai desa pun bagai istana sederhana… Dan ketika jam 6.30 tepat pak lurah bersabda ” Jagabaya sing ndonga ya”, tak ada kata “saudara2″…

10. Tak ada sambutan bertele tele, tak ada kata “yg terhormat bapak ini bapak itu” “jagabaya yg mimpin doa ya” itu saja yg keluar dr mulutnya

11. Pak Jagabaya (penjaga keamanan) pun memimpin doa, berterima kasih kepada Tuhan dan meminta berkah dlm musim tanam ini, yg lain meng-amin-i

12. Ketika sesesai berdoa, tutup tumpeng dan lauk pauk di buka… Tumpeng yg di depan kita bukanlah tumpeng yg kita bawa, dan tak ada piring..

13. Di sediakan “Pincuk” dari daun pisang, ada juga yg lgs membuat pincuk dari tutup nasi dan lauk, kitapun makan bersama tanpa sendok garpu..

14. Semua makan “muluk” mencomot lauk dari tumpeng manapun halal. Comot kiri, kanan, depan, belakang boleh… ayam bakar bumbu rujak jadi idola

15. Sedikit kacau tapi semuanya tertawa dan meneruskan makan minum… Yg kira kira berlangsung 30 menit… Inilah puncak dan akhir acara…

16. Acara ditutup dg… Membungkus makanan sisa… Pasti akan bersisa karena tumpeng yg kita bawa lebih banyak dari yg kita bisa makan sendiri..

17. Tapi ini bukan sembarang makanan sisa…! Ini adalah makanan yang sudah diberi doa… Di berkati oleh yang maha kuasa…

18. Maka kami menyebut bungkusan makanan itu sebagai “Berkat” makanan dengan energy positif yang berlimpah limpah, yg dirumah wajib kebagian..!

19. Dan setiap orangpun membawa pulang “berkat” sesuai anggota rmh tangganya (atau lebih) dg lauk yg berbeda dari yg tadi dibawanya..

20. Itulah ThanksGiving ala Indonesia yang kami di-desa menyebutnya sebagai “Banca’an”, sayangnya ritual semacam ini sudah jarang terjadi

21. Mungkin karena kita semua sibuk, dan ritual tersebut sudah dipandang ketinggalan jaman. Tapi masihkah nilai nilai tersebut relevan..?

22. Nilai dimana kita yang merasa ber “kelebihan” mau berbagi (sharing) dengan orang lain tanpa memandang miskin dan kaya..?

23. Alangkah sedihnya kalau kita bunuh ritual, sekaligus dg nilai yg ada… Kenapa kita tidak berbagi, tak harus uang, tak harus materi..

24. Mungkin membagi Ilmu dan Pengalaman dapat membuat negara ini maju dan mandiri, Mungkin itu yg bisa kita mulai, demikian inspirasi pagi ini

Indonesia berada di tipping point

Banyak hal yang memberikan tanda bahwa Indonesia sekarang sedang berada pada tipping point, dimana ketika titik ini terlewati, maka perubahan besar akan terjadi.

Bayangkan ketika ditemukannya telepone, sedikit telephone tidak akan effisien, tetapi ketika pemilik telephone mencapai jumlah tertentu, maka bisa dipastikan demand telepon akan meningkat sangat pesat. Jadi apa tanda tanda indonesia sudah masuk dalam tipping point?

GDP per capita Indonesia akan masuk ke US$ 3.000 per capita di tahun depan, menurut beberapa ekonom, ini adalah titik dimana sebuah negara akan maju pesat, karena titik ini adalah standard of living yang diperlukan untuk negara ini berkembang. Tentu saja GDP percapita saja bukan jaminan tapi lihat hal yang lain dibawah ini.

Internet penetration sekarang mencapai 30%, hampir sepertiga dari penduduk kita terhubung ke Internet, thanks to smart phone yang sekarang sudah semakin murah, Indonesia adalah pemakai twitter ke dua di dunia setelah Amerika. Kalau twitter adalah negara, maka Indonesia adalah kota metropolitannya.

Kelas menengah yang semakin kuat dan saling terhubung, Mungkin juga pengaruh dari akses ke internet semakin banyak, kelas menengah sekarang terhubung satu dengan yang lainnya, dan mudah berkomunikasi.  Sebuah gerakan yang dulu sporadis, sekarang bisa dilakukan bersama sama yang jauh lebih efisien dan effektif.

Tambahkan ketiga hal tersebut diatas dengan kondisi ekonomi yang berkembang pesat dari tahun ke tahun,  stabilitas politik yang sudah mulai membaik, maka saya sangat yakin bahwa kita sekarang sedang menyaksikan Indonesia yang bangkit dan berlari cepat.

Pertanyaanya adalah: ketika semua ini terjadi, dimanakah anda akan berada..? sebagai penonton atau sebagai pemain, alangkah ruginya kita ketika melihat ini hanya sebagai penonton… ini adalah kesempatan emas untuk setiap orang dalam berkarya…

Bila anda punya mimpi, ini adalh saat yang tepat untuk memulai… jangan sampai tertinggal dan tenggelam dalam perubahan… mari..

Capturing the Consumers’ Hearts and Minds

Ini adalah salah satu sesi di konferensi Consumer 360 yang dilakukan oleh Nielsen pada tanggal 19 october 2010 yang menurut saya paling berkesan. Disini Mr. Pradeep Pant president Kraft foods asia pasifik menjelaskan marketing strateginya dalam merebut konsumen.

Beliau memulai dengan memberikan gambaran bahwa asia pasifik sekarang menjadi sorotan utama dari perusahaan ini karena pertumbuhan yang selalu double digit dalam tiga tahun terakhir. Sehingga menjadikan area ini sebagai engine growth dari perusahaan FMCG (fast moving consumer goods) dunia.

Jadi bagaimana kita bisa memenangkan persaingan di area ini? Kuncinya satu kata Pradeep “selalu Fokus kepada kebutuhan konsumen..!”. Well, kita semua tahu bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru, tetapi ketika beliau menjelaskan penerapan-nya mungkin inilah yang membuatnya berbeda, seperti yang tercakup pada judul presentasi beliau:

Deep insights … Local execution – Capturing the Consumers’ Hearts and Minds” by reiterating the need to “make it real” for consumers

Ada 5 hal yang utama untuk memenangkan “consumers heart and mind” tegas Pradeep

  1. Understand the needs of consumers and shoppers deeply – use analytics for smarter decision making
  2. Go GLOCAL – not “global vs. local”
  3. Expand product portfolio using insight-based solutions
  4. Integrate Marketing Communications: Go beyond the 30-second TV commercial to multiple touchpoints
  5. Use Shopper Insights to win in-store and use Sales as a brand-building instrument

Biskuat Di Indonesia sebagai contohnya, pemasaran Biskuat menggunakan lima hal tersebut diatas:

Pradeep mengatakan bahwa ibu2 dihadapkan pada masalah untuk dapat menyiapkan energi yang dibutuhkan oleh anaknya dengan cara yang menyenangkan (fun). Ibu-ibu mungkin sudah memberikan cukup energi ketika sarapan, tetapi kebutuhan energi anak memiliki siklus seperti gelombang, kadang tinggi kadang juga rendah.

Kraft melihat kebutuhan akan energi di waktu “antara”, dimana anak anak membutuhkan energi cukup banyak pada saat aktivitas tinggi. Biskuat diluncurkan sebagai “bundle of energy” dengan harga yang terjangkau untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Kita menggunakan pengalaman di global, tapi dalam penerapannya sangat disesuaikan dengan lokal market. Kita memberikan nama untuk pelanggan kami misalnya “Budi dan Amir” adalah dua sosok anak anak SD yang memiliki aktivitas tinggi.

Ketika kita berpikir apa yang harus kita dilakukan, kita akan bertanya: apa yang diinginkan Budi dan Amir, apa yang Budi dan Amir katakan kalau kita menaikkan harga, siapa yang menjadi pujaan mereka dll, dll, sehingga semua marketing program bisa terfokus untuk mereka.

salah satu komunikasi Biskuat dg Bambang pamungkas sbg brand ambassador
salah satu Komunikasi Biskuat dg Bambang Pamungkas sebagai brand ambassador

Dengan Biskuat, kami ingin dapat mengobarkan semangat juara di setiap anak di Indonesia dengan memenuhi kebutuhan nutrisi mereka secara menyenangkan (fun). Marketing communication tidak lagi sendiri sendiri, iklan di TV saja tidaklah terlalu efisien. yang kami lakukan adalah:

  1. Mencari brand ambassador yg sesuai, sekali lagi kita bertanya, siapa yang menjadi pujaan Amir dan budi  (red: Bambang Pamungkas)
  2. Melatih dan mengirimkan anak-anak Indonesia ke tournament sepakbola internasional “to make it real to the consumers”
  3. Banyak aktivitas promo dan komunikasi yang disesuaikan dengan tema diatas
  4. Dan di retail outlet pun harus di sesuaikan penempatan dan juga komunikasinya agar mudah ditemukan produknya

Marketing event dan marketing komunikasi harus terintegrasi secara menyeluruh kalau kita ingin merek kita memenangkan persaingan di hati dan benak konsumen.

Demikian Pradeep mengakhiri “Keynote address” nya… Beliau juga memberikan beberapa contoh penerapannya di negara lain yang tak kalah menariknya.

Thank you for sharing the strategy Pradeep, really appreciate it.

Daya saing Indonesia Meningkat

Ada beberapa data yang menarik  tentang ekonomi makro Indoneisa yang disampaikan oleh pak Mahendra Siregar wakil  mentri perdagangan Republik Indonesia pada konferensi Consumer 360 yang diadakan oleh Nielsen Indonesia. Pada dasarnya beliau mengatakan bahwa hampir semua indikasi perekonomian menunjukkan perbaikan:

  • Indonesia termasuk negara yang tingkat pertumbuhannya di harapkan tinggi untuk kedepannya, sekitar (6% pertahun) dibawah China ( 10% pertahun) dan India ( 8% pertahun)
  • Ketika terjadi krisis ekonomi didunia (di negara maju), Indonesia sendiri mampu untuk menginkatkan GDP-nya, yaitu 4.9 di 2009 dan sekitar 6% di 2010 ini.
  • Peningkatan itu sendiri diharapkan dari export yang sampai semester pertama 2010 meningkat sekitar 17% an
  • Foreign reserve sendiri meningkat tajam dan akan mencapai US$ 100.000 juta pada akhir tahun ini.

Seperti yang terlihat pada chart dibawah ini, Seeprtinya yang tidak dijelaskan adalah: peningkatan Export yang naik significant, mungkin karena export kita tahun 2009 jeblok, jadi lebih ke kembali ke normal. Dan juga tidak dijelaskan bahwa sebenarnya kontribusi terbesar dari GDP kita adalah H/H consumption bukan export. Sehingga ketika export turun secara significant di tahun 2009, GDP masih bisa positif karena H/H konsumptionnya masih tumbuh positif.

Meskipun demikian kita perlu berbangga bahwa Ranking indonesia dalam Global Competitive Index yang dikeluarkan oleh “World Economic Forum” meningkat 10 tingkat dari 54 ke 44.

Satu hal lagi yang harusnya membuat kita bangga, bahwa GDP perkapita kita akan mencapai US$ 3.000 tahun ini, dimana menurut pengalaman di berbagai negara, ini merupakan titik balik dari negara untuk maju dengan pesat kata pak mahendra menegaskan.

Ada tiga hal yang menjadi prioritas pemerintah ke depan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu:

  1. Perdagangan : Mendorong value added produk (impor raw material dan expor barang jadi), meningkatkan daya saing, mendorong diversifikasi produk yang di produksi di Indonesia
  2. Investasi: Mengupayakan kemudahan dan mengintegrasikan proses perijinan dengan menggunakan teknologi dan membuat BKPM sebagai one stop shopping utk ijin usaha.
  3. Daya saing: terus mengusahakan kemudahan aliran barang dan jasa baik nasional maupun internasional.

Des Alwi Saksi Sejarah dari Banda Neira

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Bapak Des Alwi telah meninggalkan kita semua pada tanggal 12 November di pagi hari di usia 82 tahun, berikut ini adalah sebuah twit panjang yang menceritakan tentang Des Alwi oleh Goenawan Moehamad.  Mudah mudahan bisa berguna untuk kita semua.

More